Murah / mahal nya jasa pembuatan website akan sangat subjectif, karena akan relatif ke berbagai faktor, bilamana pembeli tidak memahami berbagai faktor ini, yang dapat membuatnya website murah namun berasa mahal sekali..
Kok bisa begitu?
Misal Pembeli Anton membuat website untuk profil perusahaannya seharga Rp 500.000, namun ketika website nya telah selesai ternyata desain website tidak profesional kemudian website dibuat secepat mungkin karena dana yang disediakan hanya sebesar Rp 500.000, berapa waktu yang akan sediaakan untuk mengganti Rp 500.000 ?
Pastinya sangat cepat dan ketika pembuatan website dibuat sangat cepat dapat dipastikan pembuatan website akan tidak detail dan memperhatikan berbagai faktor, contoh salah satunya adalah faktor search engine optimization (SEO). Ketika website anda tidak memperhatikan SEO ketika di buat dari awal maka yang akan terjadi adalah website anda akan sulit ranking di halaman pertama google pada produk yang anda tawarkan, sehingga pembuatan website tidak akan membantu meningkatkan penjualan bisnis anda.
Disisi lain ada Miranti membuat website seharga Rp15.000.000, dan juga membayar biaya lainnya (SEO,Google Ads Spending) sebesar Rp 10.000.000 pertahun. Namun harga ini terasa murah dikarenakan walau mengeluarkan dana sampai Rp 25.000.000 pada tahun pertama, pada tahun tersebut Miranti mendapatkan client baru dari jalur website/online yang memberikan keuntungan bersih Rp 200.000.000 (usaha miranti merupakan kontraktor). Maka dari itu uang Rp 25.000.000 terasa sangat murah, dikarenakan dapat memberikan keuntungan berlipat.
Namun sebaliknya uang Rp 500.000 akan terasa mahal karena website tersebut tidak dapat menghasilkan uang bagi Anto, belum lagi waktu yang terbuang tidak sedikit, time is money isn't it?
Digital Agency yang memahami value dari layanan yang dia berikan tidak akan menjual layanannya secara "murah", karena mereka cenderung mengetahui VALUE yang dapat mereka berikan apalagi yang telah didukung oleh jam terbang dan track records yang positif.